Libatkan Warga Sekitar, Lemondial Business School Meriahkan 17 Agustus dengan Berbagai Kegiatan
Rabu, 21 Agustus 2024 | 19:35 WIB
JAKARTA - Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata dan Logistik (STIM-PAL) Lentera Mondial atau Lemondial Business School merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 16 Agustus 2024 dengan penuh kemeriahan.
Berbagai kegiatan lomba dan acara digelar untuk memeriahkan momen bersejarah ini, melibatkan seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen, dan staf serta masyarakat sekitar Petojo di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Suasana kampus dipenuhi dengan gelak tawa dan semangat kompetisi saat berbagai lomba digelar.
Beberapa lomba yang dilaksanakan antara lain makan kerupuk, sumpit kacang, joget balon, masukkan paku dalam botol, estafet sedotan, jalan kardus, dan tarik tambang. Ragam lomba ini mengundang antusiasme tinggi dari para peserta.
Tidak hanya mahasiswa, para dosen dan staf serta warga sekitar pun turut berpartisipasi, menambah semarak suasana perayaan Agustusan.
Sebelum menggelar lomba, seluruh peserta terlebih dahulu melakukan Jalan Sehat yang dipimpin oleh Kaprodi Logistik Rachmat Darmawan, S.T., MT.
Selanjutnya peserta Agustusan menggelar Senam Maumere yang dipimpin oleh Ibu Milawati, S.Pd., M.Si (Han), Novan dan Dian kemudian diikuti dengan acara pembukaan Acara 17 Agustusan.
Dalam sambutannya, Ketua LBS Fransiscus Amonio Halawa, S.Kom., MM menyampaikan apresiasi kepada BEM LBS yang menyelenggarakan acara 17 Agustusan di lingkup kampus.
Sebagai insan pendidikan, upacara 17 Agustusan menjadi momentum bagi civitas akademika untuk memperingati dan merenungkan perjuangan tak kenal lelah para pahlawan kemerdekaan.
"Semangat juang dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan dalam setiap kegiatan diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia," ujar Fransiscus disambut tepuk tangan meriah.
Dia menyatakan bahwa Lemondial Business School berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan mahasiswa tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam membentuk karakter yang berbudaya dan semangat nasionalisme yang kuat.
"Tantangan kebangsaan kita saat ini tidak mudah. Mahasiswa perlu terus didorong untuk mengenal sejarah dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif," ungkapnya.