HUT Ke-5 IKDKI Digelar di USNI, Cetus Ragam Program Penguatan Dosen Katolik
Senin, 25 November 2024 | 08:56 WIB
JAKARTA -- Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) merayakan hari ulang tahun yang ke-5 dengan tema “Mengabdi dengan Kasih, Berkarya untuk Bangsa” di Auditorium Universitas Satya Negara Indonesia.
Acara ini dihadiri sekitar lebih dari 200 peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, tenaga pendidik, serta anggota IKDKI lain dan para imam yang menjadi konselebran dalam Misa Syukur.
Dari Lemondial Business School, dihadiri oleh Dosen Agama Daniel Deha, S.Fil., M.I.Kom yang sekaligus menjadi Ketua Seksi Misa dan Novena Perayaan HUT Ke-5 IKDKI 2024.
Dalam sambutannya, Ketua DPP IKDKI Prof. Agustinus Purna Irawan, atau dikenal sebagai Prof API, menekankan bahwa IKDKI bukan sekadar wadah bagi para dosen katolik, tetapi juga menjadi kekuatan strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"IKDKI tidak hanya sekadar wadah bagi para dosen Katolik, tetapi juga merupakan kekuatan untuk membangun pendidikan yang lebih bermartabat dan berkeadilan. Melalui kerja sama yang erat antara dosen, mahasiswa, dan berbagai pihak lainnya, kita berusaha mewujudkan visi pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berbasis kasih," ungkapnya.
Prof API juga menekankan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi nyata para dosen dan anggota IKDKI yang telah berkolaborasi dan berkarya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Sebagai tuan rumah, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan acara ini.
Wakil Rektor III USNI yang sekaligus Ketua IKDKI Wilayah Jakarta Rustono Farady Marta menambahkan IKDKI berkomitmen mengembangkan kapasitas anggotanya, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam aspek spiritual, sosial, dan kewirausahaan.
"Kami ingin para dosen tidak hanya unggul dalam dunia pendidikan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya inkubator bisnis dan pelatihan kewirausahaan, kami berharap dapat menciptakan para dosen yang tidak hanya mengajar, tetapi juga dapat menginspirasi mahasiswa untuk berwirausaha dan memberi dampak sosial yang besar," jelasnya.
Cetus Ragam Program Penguatan Dosen Katolik
Ketua Panitia Marningot Tua Natalis Situmorang mengungkapkan harapan untuk memperkuat kompetensi dan integrasi antaranggota IKDKI di seluruh Indonesia.
"Perjalanan 5 tahun ini masih jauh ke depan dan dengan semangat bersama, kami percaya IKDKI bisa membawa kasih dan integritas yang lebih kuat untuk masa depan yang lebih baik," tuturnya.
Dalam rangkaian HUT ke-5 ini, salah satu kegiatan tahunan yang sangat dinanti adalah pemberian penghargaan melalui IKDKI Awards.
Penghargaan ini diberikan dalam beberapa kategori, antara lain jurnal bereputasi nasional (Sinta 1 & 2), jurnal internasional (Scopus Q1 & Q2), jabatan publik nasional, hibah nasional/internasional, jabatan Lektor Kepala/Profesor, dan prestasi wilayah.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Prof. Toni Toharudin turut hadir dalam acara ini sebagai narasumber sesi talkshow, menyampaikan komitmen lembaganya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada dosen di DKI Jakarta.
Salah satu inisiatif yang akan dilakukan adalah penyederhanaan sistem informasi layanan kedosenan, serta pengembangan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan penguatan program Book Chapter.
Selain serangkaian diskusi dan penghargaan, HUT IKDKI ke-5 juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya seperti donor darah, konsultasi psikologi, peluncuran buku dan Misa Kudus.
Misa Syukur dipimpin oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC yang didampingi keempat imam konselebran, antara lain Rm. Petrus Dapet, OP, Romo Bernardus Agus Rukiyanto, SJ, Romo Stevanus Harry, Pr, dan Romo Pankrasius Nudan, Pr.
Koor Misa dibawakan oleh Bambino Choir, salah satu kelompok paduan suara dari Paroki St. Yoseph Matraman.
Semua kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antaranggota IKDKI serta memberi kontribusi positif kepada masyarakat, negara dan gereja Katolik universal.*